Seri Diskusi HISP: Muhammadiyah Yang Saya Kenal Part 2

Sabtu, 01 Oktober 2022 08:16 WIB

 

Sabtu, 1 Oktober 2022. Bertempat di aula Fakultas Agama Islam Kajian Halaqah Ilmiah Sabtu Pagi rutin digelar. Kali ini dengan tema Muhammadiyah yang saya kenal part 2. Kalau sebelumnya part 1 dibawakan oleh Bapak Agus Supriadi dan Ibu Dina Mardiana. Kali ini materi disampaikan oleh Ibu Iana dan Ibu Laili yang dimoderatori langsung oleh Bapak Murdiono.

Dalam kesempatanya Ibu yang juga menjabat sebagai kepala Laboratorium Tarbiyah menyampaikan bahwa Muhammadiyah yang ia kenal, yaitu yang kita kenal bersama “Persyarikatan Muhammadiyah”. Kata Syarikah diambil dari makna perkumpulan beberapa orang untuk melakukan sesuatu untuk semufakat mungkin dan bersama-sama. Artinyabadlul juhdi’ (berusaha keras) untuk bermufakat pada hal-hal yang kemungkinan banyak berbeda dan menggerakkan organisasi
secara bersama-sama (Haedar Nashir).

Selain itu, pemateri juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah yang ia kenal dari sikapnya, yaitu Muhammadiyah sangat toleran dan terbuka. Hal ini terbukti tidak hanya sebagaimana yang diungkap oleh K.H Ahmad Dahlan tidak penting siapa kita, tapi bagaimana kita dengan ummat. Fakta di lapangan Muhamadiyah sangat toleran dan terbuka. Sebagai contoh kepedulian Muhammadiyah terhadap ummat tidak hanya untuk orang yang beragama Islam saja yang diberi bantuan kemanusiaan, melainkan orang-orang non muslim. Muhammadiyah memberi tidak memandang apa agamanya.

Selain mengenal Muhammadiyah dengan sikap yang toleran dan terbuka. Muhammadiyah yang ia kenal juga melalui dari amal usaha Muhammadiyah. Melalui AUM ini menurutnya, Muhammadiyah tidak hanya bekerja dalam bidang Pendidikan maupun keagamaan melainkan bidang-bidang lain, baik bidang ekonomi, kesehatan, maupun pemberdayaan.

Terakhir pemateri menjelaskan bahwa, ia mengenal Muhammadiyah juga melalui dari sisi akademik. Hal ini ia telusuri dari berbagai sumber akademik. Banyak sekali riset-riset mengenai Muhammadiyah yang telah tersebar dari berbagai literatur baik dari buku, jurnal, majalah, koran maupun literatur-literatur dalam bentuk digital.

Dalam mengakhiri materi. Bu Iana berusaha dengan mengenal Muhammadiyah ia ingin turut berkontribusi terhadap perkembangan Muhammadiyah. Terutama dalam hal karya. Semoga kedepan saya dapat melahirkan karya-karya baru yang secara langsung memberikan kontribusi besar pada perkembangan Muhammadiyah di bidang akademik dan bidang keagamaan ungkapnya. (sz)

Shared: