Qurban di Masa Pandemi, Ini Kata Dosen FAI UMM

Kamis, 30 Juli 2020 18:49 WIB

Menyambut hari raya Idul Adha, umat Islam akan melaksanakan ibadah penyembelihan hewan kurban. Ibadah kurban mempunyai makna bahwa setiap perbuatan yang menambah kedekatan seorang hamba dalam kehidupan untuk menggapai ridho Allah. Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah yang jatuh pada hari Jumat, 31 Juli 2020, tidak lepas dari sejarah penting prosesi pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Ketiga peristiwa tradisional tersebut adalah ibadah haji, salat ‘Id dan penyembelihan hewan kurban, yang menjadi spirit hari raya Idul Adha (hari Raya Kurban) itu sendiri.

Idul Adha merupakan refleksi atas ketulusan dan loyalitas Nabi Ibrahim terhadap perintah-perintah Allah SWT. Perayaan Idul Adha di tengah pandemi tidak menyurutkan spirit untuk meningkatkan keimanan, dan kepasrahan kita pada Tuhan dalam Konteks kehidupan masyarakat sehari-hari. Ahmad Fatoni, Salah satu Dosen FAI UMM menjelaskan bahwa cita cita universal Nabi Ibrahim merupakan momentum sejarah yang menentukan perjalanan hidup manusia sampai sekarang.

"Ketundukannya terhadap tata aturan Ilahiyah menjadi pedoman hidup sepanjang masa bagi umat manusia yang mengisyaratkanagar generasi sesudahnya mau menerima secara utuh perintah Allah dan istiqomah terhadap ajaran syari'at," ungkapnya

Menurut Ahmad Fatoni, dalam situasi negeri yang sedang menghadapi berbagai permasalahan, menjadikan perayaan Idul Adha sangat bermakna d tengah kondisi pandemi covid-19. Banyak hikmah yang dapat diambil dari kisah Nabi Ibrahim yang bersejarah dapat diterjemahkan dalam kehidupan bermasyarakat.

"Menyebarnya pandemi covid-19 dan penerapan PSBB di berbagai daerah, tidak sedikit masyarakat dari golongan manapun yang terdampak dan mengalami penuruna pendapatan sampai harus kehilangan pekerjaan, terlebih golongan pekerja informal yang bergantung pada bantuan orang lain. Kendati pemerintah sudah melakukan berbagai tindakan untuk menyelamatkan masyarakat terdampak, hal itu sebuah kemustahilan tanpa didukung oleh orang-orang yang mempunyai kesadaran untuk saling berbagi," ujarnya.

Kesediaan manusia untuk berkorban sebaiknya jauh melampaui daripada sekedar prosesi penyembelihan hewan kurban, diantaranya adalah berjuang melawan hawa nafsu kebinatangan dan ikhlas berbagi kepada sesama manusia yang membutuhkan bantuan.

Shared: