Akhirnya setelah perjalanan perkuliahan yang ditempuh selama empat tahun, kini mereka para Calon Wisudawan/Wisudawati Fakultas Agama Islam dideklarasikan akademiknya atau dinyatakan kelulusannya secara resmi oleh Fakultas Agama Islam.
Kelulusan tersebut sebagaimana yang tertera dalam Surat Keputusan Dekan Fakultas Agama Islam tanggal 6 September 2022, yang dibacakan langsung oleh Bapak Pradana Boy ZTF, M.A., Ph.D. selaku Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas Agama Islam.
Acara Yudisium yang digelar di Aula Lantai VI GKB 3 ini dihadiri oleh Seluruh Calon Wisudawan Wisudawati Fakultas Agama Islam dari empat Program Studi. Tercatat dari empat Program Studi tersebut meluluskan Mahasiswa dan Mahasiswi sejumlah 108. Jumlah itu terdiri dari Program Studi Pendidikan Agama Islam 31 mahasiswa, Prodi Hukum Keluarga Islam 16, Prodi Ekonomi Syariah 36, dan Terakhir dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab sejumlah 24 mahasiswa.
Dari Calon Wisudawan/Wisudawati yang Yudisium, Lulusan terbaik tingkat Fakultas dipegang oleh Saudari Annindita H.P. dengan perolehan IPK tertinggi 3.98 (Tiga koma Sembilan puluh delapan). Mahasiswa lulusan terbaik tersebut berasal dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, dengan mengusung tema “Analysis Of Arabic Diglosia as Daily Communication in Kalam Learning at Markaz Arabiyah Pare, Kediri”.
Yudisium ini disambut langsung oleh Bapak Dr. Khozin, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam. Beliau mengucapkan selamat kepada adik -adik semua yang hari ini resmi telah dikukuhkan kelulusannya sehingga resmi menyandang gelar Sarjana strata satu. Dalam kesempatan ini Bapak Dekan juga memberikan beberapa nasehat penting kepada para calon Wisudawan/Wisudawati.
Beliau menyampaikan bahwa alumni FAI harus bisa menunjukkan kompetensi ini. Setidaknya setelah lulus para Sarjana harus memiliki tiga hal kompetensi. Pertama Kompetensi Sikap, Kedua Kompetensi Pengetahuan dan Ketiga Kompetensi Ketrampilan.
Kompetensi pertama yaitu kompetensi sikap, alumnus FAI harus memiliki sikap sebagai bentuk tanggung jawab moral di masyarakat harus dapat mencerminkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, Kompetensi Pengetahuan. Alumnus FAI harus tetap menjaga kompetensi keilmuannya yang sudah dibagun selama kuliah ini dengan tetap terus belajar dan menjaga standing akademiknya sebagai seorang sarjana. Dan terakhir Alumnus FAI harus memiliki kompetensi Ketrampilan.
Menurut beliau terdapat dua ketrampilan yang harus dimiliki oleh alumnus FAI yaitu ketrampilan teknis dan subtantif. Ketrampilan Teknis yang dimaksud adalah Hard Skill. Artinya para alumni harus memiliki hard skill terutama dalam penguasaan digital sehingga dapat beradaptasi di dunia yang mengandalkan teknologi.
Ketrampilan berikutnya adalah ketrampilan Subtanstif atau bahasa lainnya adalah Soft Skill. Jadi Soft skill ini sangat penting, karena ketrampilannya tidak tampak tapi sangat berpengaruh dalam kehidupan. Sebagai contoh ketrampilan dalam memanaj waktu, memanaj stress, dan lain-lain.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Unit P2KK ini menambahkan, bahwa Fakultas Agama Islam mengalami progres yang cukup membanggakan, salah satunya adalah dua jurnal FAI yang dikelola oleh Prodi Pendidikan Bahasa Arab dan Ekonomi Syariah telah terkareditasi Sinta 2. Oleh karena itu FAI mendapatkan penganugerahan pengelolaan jurnal terbaik di lingkungan Perguruan Tinggi Islam Swasta di Jawa Timur.
Acara Yudisium, Pelepasan dan Ramah Tamah ini diselenggarakan secara Luring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan dihadiri oleh seluruh Pimpinan Fakultas dan Program Studi serta diikuti oleh seluruh Calon Wisudawan/Wisudawati.
Akhir dari acara ini dimeriahkan dengan foto bersama antar Calon Wisudawan/Wisudawati beserta Dosen dan Pimpinan Fakultas dan Prodi FAI UMM. Kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan bersama.