Akhirnya setelah perjalanan perkuliahan yang ditempuh selama empat tahun, kini mereka para Calon Wisudawan/Wisudawati Fakultas Agama Islam resmi dinyatakan lulus.
Kelulusan tersebut sebagaimana yang tertera dalam Surat Keputusan Dekan Fakultas Agama Islam yang dibacakan langsung oleh Bapak Pradana Boy ZTF, M.A., Ph.D. selaku Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas Agama Islam.
Acara Yudisium yang digelar di Aula Lantai VI GKB 3 ini dihadiri oleh Seluruh Calon Wisudawan Wisudawati Fakultas Agama Islam dari empat Program Studi. Tercatat dari empat Program Studi tersebut meluluskan Mahasiswa dan Mahasiswi sejumlah 77. Jumlah itu terdiri dari Program Studi Pendidikan Agama Islam 22 mahasiswa, Prodi Hukum Keluarga Islam 20, Prodi Ekonomi Syariah 26, dan Terakhir dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab sejumlah 9 mahasiswa.
Dari Calon Wisudawan/Wisudawati yang Yudisium, Lulusan terbaik tingkat Fakultas dipegang oleh Saudari Anisah dengan perolehan IPK tertinggi 3.97. Mahasiswa lulusan terbaik tersebut berasal dari Program Studi Hukum Keluarga Islam, dengan mengusung tema “Studi komparatif Metode Ijtihad Majelis Ulama’ Indonesia dan Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama’ Tentang Fatwa Vaksin Astrazeneca”
Yudisium ini disambut langsung oleh Bapak Dr. Khozin, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam. Beliau mengucapkan selamat kepada adik -adik semua yang hari ini resmi telah dikukuhkan kelulusannya sehingga resmi menyandang gelar Sarjana strata satu. Dalam kesempatan ini Bapak Dekan juga memberikan beberapa nasehat penting kepada para calon Wisudawan/Wisudawati. Beliau menyampaikan bahwa setidaknya setelah lulus para Sarjana harus memiliki tiga hal kompetensi. Pertama Kompetensi Sikap, Kedua Kompetensi Pengetahuanm dan Ketiga Kompetensi Ketrampilan.
Kompetensi pertama yaitu kompetensi sikap, alumnus FAI harus memiliki sikap sebagai bentuk tanggung jawab moral di masyarakat harus dapat mencerminkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, Kompetensi Pengetahuan. Alumnus FAI harus tetap menjaga kompetensi keilmuannya yang sudah dibagun selama kuliah ini dengan tetap terus belajar dan menjaga standing akademiknya sebagai seorang sarjana. Dan terakhir Alumnus FAI harus memiliki kompetensi Ketrampilan.
Menurut beliau terdapat dua ketrampilan yang harus dimiliki oleh alumnus FAI yaitu ketrampilan teknis dan subtantif. Ketrampilan Teknis yang dimaksud adalah Hard Skill. Artinya para alumni harus memiliki hard skill terutama dalam penguasaan digital sehingga dapat beradaptasi di dunia yang mengandalkan teknologi.
Ketrampilan berikutnya adalah ketrampilan Subtanstif atau bahasa lainnya adalah Soft Skill. Jadi Soft skill ini sangat penting, karena ketrampilannya tidak tampak tapi sangat berpengaruh dalam kehidupan. Sebagai contoh ketrampilan dalam memanaj waktu, memanaj stress, dan lain-lain.
Selain prosesi Yudisium angkatan 103 periode I Tahun 2022 Fakultas Agama Islam, acara ini juga mendatangkan narasumber dari alumni untuk memberikan motivasi kepada seluruh Calon Wisudawan/Wisudawati FAI.
Dalam kesempatan acara ini mengundang Bapak Muhammad Rajab. M.Pd.I. Beliau merupakan alumni Prodi Pendidikan Agama Islam yang sekarang menjadi Chief of Education Thursina International Islamic Boarding School Malang.
Muhammad Rajab berpesan kepada calon wisudawan dan wisudawati bahwa bekal penting yang perlu disiapkan menghadapi dunia kerja saat ini ialah yang pertama, mental dan karakter, kedua wawasan ilmu pengetahuan, ketiga skills, dan keempat jaringan atau network.
Acara Yudisium, Pelepasan dan Ramah Tamah ini diselenggarakan secara Luring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan dihadiri oleh seluruh Pimpinan Fakultas dan Program Studi serta diikuti oleh seluruh Calon Wisudawan/Wisudawati.
Akhir dari acara ini dimeriahkan dengan foto bersama antar Calon Wisudawan/Wisudawati beserta Dosen dan Pimpinan Fakultas dan Prodi FAI UMM. Kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan bersama