Kolaborasi Webinar Internasional, FAI UMM Undang Pembicara Dari Australia Hingga Amerika

Rabu, 01 September 2021 01:36 WIB

 
Selasa, 31 Agustus 2021 FAI UMM selenggarakan Webinar Internasional dengan tema "Kajian Islam di era Pasca Pandemi Covid-19: Tantangan dan isu Kritis" dengan mengundang pemateri secara virtual dari Australia hingga Amerika. Dekan FAI UMM, Tobroni secara resmi membuka acara webinar dengan menyampaikan sambutan. "Saya sangat bangga dan terima kasih kepada para Keynote Speaker dan peserta yang telah ikut berpartisipasi dalam agenda webinar internasional ini", ungkap Tobroni.
 
Tobroni menambahkan bahwa FAI UMM merupakan embrio UMM yang berdiri sejak tahun 1964, hingga pada usia ke 57 tahun UMM telah meraih penghargaan sebagai Universitas Islam Terbaik versi 4ICU UniRank.
 
Sebelum sesi pertama dimulai, disampaikan keynote speech dari Universitas Malaya, Datin Prof. Dr. Raihanah Bt Abdullah. "Saya kira saat ini kita belum masuk pada masa post pandemic, namun kita masih berada di tengah masa pandemi, dengan adanya pandemi banyak hal yg harus kita selesaikan, dimana kita harus mencari problem solving dalam hal kemanusiaan, tidak hanya di bidang ekonomi, sosial saja." kata Professor di Bidang Syari'ah dan Hukum ini.
 
Raihanah juga menegaskan bahwa penemuan secara ilmiah semakin meningkat khususnya dalam fenomena global dalam menghadapi pandemi. Pergeseran ilmu pengetahuan pada abad ini sangat pesat didukung dengan perkembangan metodologi keilmuan dari berbagai bidang khususnya pada metodologi studi islam. Para ilmuwan muslim ikut andil secara progresif dalam mencari problem solving, dengan pendekatan metodologi Islam maka akan ditemukan problem solving dalam menjalani kehidupan ditengah pandemi.
 
"Ijtihad merupakan satu kata yangg mempunyai kekuatan besar dan signifikan dalam segala bidang kehidupan. Hukum Islam kontemporer menjadi suatu jawaban kehidupan untuk menyelamatkan kemanusiaan menghadapi tantangan di masa pandemi. Studi Islam tidak hanya berbicara tentang isu-isu lama namun juga dapat menjadi sebuah jawaban menyelesaikan isu-isu kontemporer," tambah Raihanah.
 
Saiful Amien sebagai moderator pada sesi pertama mempersilahkan pembicara menyajikan materi dengan subtema "Pendidikan Islam dalam Konteks Global: Pembelajaran, Proses, Teknologi dan Karakter".  Pemateri pertama disajikan oleh Dr. Muhamad Ali yang merupakan Direktur Program Studi Timur Tengah dan  Islam; Editor Associate dan Associate Professor di Departemen Studi Agama Universitas California, Riverside, AS. 
 
Dilanjutkan dengan pembicara dari Tunisia yaitu Prof. Dr. Moncef Ben Abdeljelil (Profesor di Fakultas Sastra dan Ilmu Manusia, Universitas Sousse, Tunisia, dan di sambung oleh pembicara perwakilan dari UMM, Dr. Abdul Haris, MA (Associate Professor di Prodi Pendidikan Bahasa Arab dan Direktur Sekolah Pascasarjana UMM, Indonesia. Materi terakhir di sesi pertama disajikan oleh Prof. Syamsul Arifin, M.Si, Wakil Rektor I UMM dengan judul "Education 4.0 Ideas: The Hopes and Challenges of Muhammadiyah".
   
 
   Pada sesi kedua dimulai pukul 13.00 WIB,Hasnan Bachtiar selaku moderator mempersilahkan Prof. Dr. Nadirsyah Hosen, Guru Besar Fakultas Hukum, Monash University, Australia untuk menyampaikan materi dengan sub tema "Maqashid dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan". Kemudian dilanjutkan dengan materi kedua dari Pradana Boy ZTF, Ph.D, Dosen Jurusan Hukum Islam dan Asisten Rektor UMM dengan judul "Maqashid Sharia and Sustainable Development Goals: Identifying,Common Ground and Relevance for Human's Wellbeing".
 
Dua Materi terakhir menyajikan bidang keilmuan Ekonomi Syari'ah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Khalaf Solaman Alnemari, Guru Besar Ekonomi Islam, Universitas Umm Al-Qura, Arab Saudi dan Dr.Rahmat Hakim. M.MA, Kepala Prodi Ekonomi Syariah UMM dengan naskah yang berjudul "Implentating Islamic Economics Values in the Coronavirus Disease (covid-19) Era and Its Relation to Sharia Objectives and Sustainable Development Goals. (LA)

Shared: