SABTU, 2 September 2023. Gelaran Halaqah Ilmiah Sabtu Pagi (HISP) FAI-UMM kali ini mengambil tema “Penguatan Ideologi Muhammadiyah di Tengah Aneka Ideologi Islam Lain”. Bertindak sebagai pemateri Dr. M. Nurul Humaidi, M.Ag dan didampingi oleh Nafik Muthohirin, MA, Hum sebagai moderator.
Bertempat di GKB III Lt. 5 Ruang 504 UMM, Dr. Nurul Humaidi selaku pemateri mengawali paparan dengan mengulas klasterisasi varian pengikut Muhammadiyah dalam perspektif Prof. Abdul Munir Mulkhan, tokoh Muhammadiyah sekaligus guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dalam konteks varian yang dimilikinya, pengikut Muhammadiyah terdiri atas empat kategori: pertama, Muhammadiyah al-Ikhlas (MUKHLAS) yang identik dengan sikap kerasnya mengecam TBK (Tahayul, Bid'ah., Khurafah). Berikutnya yakni Muhammadiyah Kiai Dahlan (MUDA) yang toleran terhadap TBK. Ketiga, Muhammadiyah-NU (MUNU) dengan perilaku menjadikan TBK sebagai tradisi, serta terakhir yakni Marhaenis-Muhammadiyah (MARMUD)
Pemateri yang merupakan dosen senior Program Studi PAI UMM sekaligus Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang tersebut menyampaikan paparan berikutnya tentang interrelasi Muhammadiyah dengan ideologi lain, salah satunya perjumpaan Muhammadiyah dengan ideologi dan gerakan Islam transnasional seperti gerakan Ikhwanul Muslimun dan gerakan Salafi.
Sebagai penutup, Bapak Humaidi memberikan analogi persyarikatan Muhammadiyah dalam ungkapan "Melting Pot", ibarat bagi organisasi yang mampu meracik aneka ragam input menjadi satu olahan output yang sama, yaitu ummat Nabi Muhammad yang memegang teguh al-Qur'an dan as-Sunnah. (DM)