Malang, 10 Desember 2024 – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan pelatihan Akademi Anti Korupsi bekerja sama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW). Acara ini berlangsung di Aula GKB III Lantai 6 UMM pada Selasa, 10 Desember 2024, dengan dihadiri oleh 300 mahasiswa FAI yang sedang menempuh mata kuliah PLKH, Praktikum, dan Pancasila.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Agama Islam, Prof. Dr. Khozin, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya pendidikan anti korupsi sebagai bagian dari upaya mencetak generasi muda yang berintegritas. “Korupsi adalah tantangan besar yang harus kita hadapi bersama. Melalui kegiatan ini, kami berharap mahasiswa dapat menjadi agen perubahan di masyarakat,” ungkap Prof. Khozin.
Sambutan dari pihak ICW disampaikan oleh Nisa Zonzoa, yang menegaskan peran penting mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi. “Mahasiswa memiliki potensi besar untuk membawa perubahan. Dengan memanfaatkan platform Akademi Anti Korupsi, mahasiswa dapat belajar berbagai tema menarik seputar korupsi dan bagaimana mencegahnya,” ujar Nisa.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada mahasiswa tentang bahaya korupsi melalui platform belajar daring yang dikembangkan oleh ICW, yaitu Akademi Anti Korupsi. Platform ini menawarkan 24 kelas yang dirancang untuk mengedukasi mahasiswa dan masyarakat umum mengenai berbagai aspek korupsi. Setiap kelas menghadirkan tema-tema menarik dan relevan, seperti pengawasan anggaran, integritas, dan transparansi.
Imroatus Solihah, sebagai panitia internal dari FAI UMM menyatakan, pelatihan ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengenali serta mencegah tindakan korupsi. Peserta juga diberikan akses langsung ke Akademi Anti Korupsi sehingga mereka dapat melanjutkan pembelajaran secara mandiri setelah pelatihan.
Salah satu peserta dari program studi PAI semester I yaitu M.Reza Sazang, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. “Ini adalah pengalaman yang sangat berharga. Saya menjadi lebih memahami bagaimana korupsi dapat dicegah, dan saya termotivasi untuk mengaplikasikan ilmu ini di kehidupan sehari-hari,” ujar Rizki.
Dengan adanya pelatihan ini, Fakultas Agama Islam UMM dan ICW berharap dapat menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada mahasiswa sebagai langkah awal menciptakan masyarakat yang bebas korupsi. Akademi Anti Korupsi diharapkan menjadi sarana edukasi yang berkelanjutan, tidak hanya untuk mahasiswa UMM, tetapi juga untuk masyarakat luas.(Ika)