Bertahap Tapi Pasti, UMM Menuju Akreditasi Internasional

Rabu, 26 Agustus 2020 21:45 WIB

 
Rabu, 26 Agustus 2020 dihelat pertemuan antara Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) (Prof. Dr. Syamsul Arifin), Asisten Rektor Bidang Akreditasi Internasional (Dr. Suparto), Kepala International Relations Office/IRO (Dr. Latipun), para Wakil Dekan 1 dan delegasi Internasionalisasi Fakultas (PIC Internasionalisasi). 
 
Dalam pertemuan tersebut membicarakan akreditasi internasional yang telah diraih oleh beberapa Program Studi (Prodi) di UMM, yang sedang diproses dan mendorong berbagai Prodi lainnya untuk mempersiapkan akreditasi tersebut. Menurut Prof. Syamsul Arifin, hal ini penting sebagai agenda internasionalisasi akademik. Menurut hematnya, “Kita perlu mengambil peluang di tengah pandemi Covid-19 dengan menggenjot akreditasi internasional.”
 
Menurut Dr. Suparto dan Dr. Latipun, program internasionalisasi akademik ini merupakan program yang harus dipersiapkan secara matang, sehingga UMM bisa bertarung di level global. 
 
Tentu angin segar ini mendapatkan tanggapan yang positif dari berbagai pihak, terutama para Wakil Dekan 1 (Bidang Akademik) yang hadir. Bahkan dengan nada yang penuh kepercayaan diri, mereka saling berbagi informasi mengenai berbagai program kerjasama internasional (terutama riset, publikasi dan penyelenggaraan pendidikan kolaboratif) dan tentang pengalaman menyelenggarakan “kelas internasional”. 
 
Tambahan dari Wakil Rektor 1 adalah, internasionalisasi akademik yang dilakukan, tersinkronisasi dengan program “Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar” yang ditekankan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. “Ada sekitar 40 kredit (sks) yang dialokasikan atau disediakan oleh program studi, sehingga bisa memfasilitasi para mahasiswa untuk menempuh kemerdekaan dalam belajar.”
 
Hasnan Bachtiar, PIC Internasionalisasi Fakultas Agama Islam mengajukan pertanyaan, “Apa standar dan lembaga akreditasi internasional yang cocok untuk FAI? Dan, apakah ASEAN University Network Quality Assurance (AUN QA) dapat dijadikan rujukan?” 
 
Menurut Wakil Rektor 1, beliau mengemukakan bahwa “AUN QA hanya sertifikasi internasional. Karena itu, meskipun memberikan nilai tambah, FAI bisa memilih di antara beberapa badan akreditasi internasional yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.”
 
Standar yang dimaksud oleh Prof. Syamsul Arifin adalah European Quality Assurance Register for Higher Education (EQAR/https://www.eqar.eu/) dan Council for Higher Education Accreditation (CHEA/https://www.chea.org/). 
 
Di bawah naungan kedua payung itulah, terdapat berbagai lembaga akreditasi yang bisa dipilih oleh Fakultas Agama Islam, misalnya adalah ACQUIN - Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute (http://www.acquin.org), A3ES - Agency for Evaluation and Accreditation of Higher Education (http://www.a3es.pt), FIBAA - Foundation for International Business Administration Accreditation (http://www.fibaa.org/en/welcome-page/) dan yang lain sebagainya.  
 
Apa langkah berikutnya yang akan ditempuh? Tunggu tanggal mainnya. Bertahap tapi pasti, seluruh program studi di UMM sedang menuju akreditasi internasional.[HB]

Shared: