Prof. Dr. Tobroni Bagikan Pergumulan Perjalanan Becoming Muhammadiyah Yang Sebenar-Benarnya dalam Halaqah Ilmiah Batch 5 FAI-UMM

Jum'at, 23 Agustus 2024 21:38 WIB

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menggelar Halaqah Ilmiah Batch 5 dengan tema "Becoming Muhammadiyah," yang diadakan di Ruang 502-504 Gedung Kuliah Bersama (GKB) II, Lantai 5. Acara ini dihadiri oleh seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan part timer FAI-UMM.

Prof. Dr. Tobroni, M.Si., dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam di FAI-UMM, menjadi pemateri utama dalam acara ini. Beliau berbagi kisah perjalanan spiritual dan intelektualnya dalam menjadi bagian dari Muhammadiyah. Prof. Tobroni, yang berasal dari keluarga pesantren dan berlatar belakang politik PPP-Golkar, tumbuh di lingkungan yang penuh dengan nuansa keagamaan. Sejak sebelum lahir, ia sudah disebut sebagai "santri," mengingat keluarganya yang merupakan keluarga santri dan ayah beliau adalah kyai di kampung.

Selama masa kuliahnya di IAIN, Prof. Tobroni aktif mendirikan berbagai organisasi kemahasiswaan dan keilmuan. Persinggungannya dengan ideologi Muhammadiyah dimulai dari pertemanan dan diskusi yang intens selama masa kuliah. Namun, proses Becoming Muhammadiyah semakin intens setelah bergabung sebagai dosen di UMM. Melalui berbagai forum ilmiah dan pendidikan, serta kedekatan ilmiah dengan tokoh Muhammadiyah seperti Prof. Malik Fadjar, Prof. Tobroni mulai memahami dan meresapi nilai-nilai Muhammadiyah secara mendalam. Prof Tobroni sudah banyak menulis buku tentang Muhammadiyah.

Halaqah Ilmiah ini bukan hanya sekadar diskusi ilmiah, tetapi juga merupakan sarana untuk mendalami perjalanan spiritual dan ideologis dalam Becoming Muhammadiyah. Prof. Tobroni menjelaskan bahwa perjalanan menjadi Muhammadiyah melibatkan berbagai tahapan, mulai dari Muhammadiyah Ainul Yaqien, yang bersifat kultural, hingga Muhammadiyah Haqqul Yaqien, di mana Muhammadiyah menjadi bagian yang inhern dalam kehidupan sehari-harinya. Prof Tobroni juga menyebutkan ada 5 tahapan bermuhammadiyah, tingkat Ranting adalah Perjuangan, Cabang adalah Pengakuan, PDM adalah Kehormatan, PWM Kepentingan dan PP adalah Aktualisasi Diri.

Acara ini bertujuan untuk mendakwahkan Islam melalui Muhammadiyah dan memperkuat komitmen ideologis para dosen dan tenaga kependidikan FAI-UMM. Dengan adanya Halaqah Ilmiah Batch 5 ini, para peserta diharapkan mampu memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Muhammadiyah dalam kehidupan mereka. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendokumentasikan pengalaman para dosen dalam bentuk buku rampai, yang berisi kisah-kisah Becoming Muhammadiyah, Being Muhammadiyah, dan Beyond Muhammadiyah.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dekan I FAI-UMM, Dr. Saiful Amien, M.Pd., yang menekankan pentingnya melestarikan tradisi akademik dalam berdakwah melalui Muhammadiyah. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Prof. Tobroni, yang mengungkapkan bahwa proses Becoming Muhammadiyah yang ia lalui melibatkan berbagai tingkatan, dari perjuangan di tingkat ranting hingga aktualisasi diri di tingkat pusat.

Diselenggarakan pada Rabu, 10 Juli 2024, di lantai 5 Gedung Kuliah Bersama II UMM, kegiatan ini menandai kelanjutan dari upaya FAI-UMM dalam memperkuat dakwah dan komitmen ideologis melalui forum ilmiah yang telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir.

Dengan diadakannya Halaqah Ilmiah Batch 5 ini, para dosen FAI-UMM diharapkan dapat terus mengukir perjalanan mereka dalam bermuhammadiyah, baik dalam lingkup akademik maupun dalam kehidupan sosial mereka di masyarakat.

Shared: